Tag Archives: BEM se-Jawa Barat

Kisah Gerakan Menjatuhkan SBY

UNTUK kesekian kalinya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluh –atau apalah namanya– secara terbuka. Berdasarkan pengamatannya terhadap fenomena politik akhir-akhir ini, Susilo Bambang Yudhoyono, yang berbicara selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat di Puri Cikeas Minggu malam 18 Maret 2012, mengatakan “ada gerakan aneh, yang pada intinya pemerintahan SBY jatuh sebelum 2014”. Katanya, “Ada kelompok yang tidak mau berkeringat dan berjalan di jalur kontitusi, tapi ingin jadi presiden dan wakil presiden”. “Sekarang ini, sasaran tembaknya ke saya. Tidak sedikit yang mendoakan, tetapi tidak sedikit juga yang mengancam keselamatan saya, menjatuhkan di jalan”.

Soal keinginan menjatuhkan SBY dari kursi presiden sebelum 2014, harus diakui memang banyak. Beberapa waktu lalu, FPI terang-terangan mengancam akan menjatuhkan Presiden SBY melalui suatu revolusi rakyat. Tidak ada penangkapan. Biasanya memang polisi agak gentar bila harus menangkap tokoh-tokoh FPI. Delegasi BEM se-Jawa Barat, Rabu 14 Maret, betul-betul menjatuhkan SBY di DPR sampai berantakan –untuk sementara, baru fotonya. Polisi lebih berani kepada para mahasiswa ini, dan menangkap 6 orang dari mereka, dan menahannya hingga kini di Polda Metro Jaya. Mahasiswa baru saja usai menyampaikan Trituma (Tri Tuntutan Mahasiswa) yang pada tuntutan ketiga meminta turunkan SBY. Wakil Ketua DPR Pramono Anung dari PDI-P –yang mengaku partainya wong cilik namun jelas-jelas bukan partai pro perjuangan mahasiswa– menolak ikutan menyetujui tuntutan ketiga itu, yang membuat mahasiswa kesal dan melampiaskannya menjadi aksi menurunkan foto SBY di DPR, namun malang sang foto jatuh berantakan tanpa terlalu disengajakan sebenarnya. Foto itu jatuh menurut hukum gravitasi.

SUSILO BAMBANG YUDHOYONO. “Menahan mahasiswa, sebenarnya bisa memicu gerakan perlawanan lebih besar, terutama bila berkaitan dan bersamaan waktu dengan gerakan-gerakan menentang kenaikan BBM. Ada yang berpikir, jangan-jangan di tubuh kekuasaan sendiri ada yang menginginkan pembusukan situasi. Menangkap mahasiswa adalah salah satu potensi pemicu, bila barisan mahasiswa solid. Sudah berapa Presiden jatuh atau goyah oleh gerakan mahasiswa? Atau, ini semua tak lebih dari sekedar untuk menyenangkan hati sang presiden, sehingga setiap ada gerakan yang bisa dianggap penghinaan, cepat-cepat ditangkap”.

Tindakan penahanan mungkin terlalu keras dan tak perlu dilakukan. Tapi memang, aparat keamanan selama ini memang termasuk keras terhadap apa yang dianggap penghinaan terhadap presiden. Menahan mahasiswa, sebenarnya bisa memicu gerakan perlawanan lebih besar, terutama bila berkaitan dan bersamaan waktu dengan gerakan-gerakan menentang kenaikan BBM. Ada yang berpikir, jangan-jangan di tubuh kekuasaan sendiri ada yang menginginkan pembusukan situasi. Continue reading Kisah Gerakan Menjatuhkan SBY